Sekarang ini saya bertempat tinggal
tidak jauh dari Sungai Sail Pekanbaru. Kondisi sungai ini sudah sangat jauh
berbeda. Airnya keruh dan kotor.
Dulu kami selalu memanfaatkan masa
liburan sekolah untuk memancing dan berenang. Air sungai ini memang tidak
bening, tetapi berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, cukup bersih. Ikannya
juga lumayan banyak. Belum ada pemukiman penduduk. Disekitarnya masih ada hutan.
Dibeberapa tempat ada kebun singkong. Memancing dan berenang disungai Sail
merupakan kesenangan tersendiri dimasa sekolah dulu.
Sekarang kondisinya sudah sangat
berbeda. Sungai Sail sudah berada ditengah pemukiman penduduk. Airnya yang
kotor tentu tidak layak lagi dijadikan tempat bermain atau berenang. Ternyata
kehadiran manusia memang memungkinkan terjadinya kerusakan alam. Sayang sekali.
Setiap musim penghujan, sungai ini
selalu meluap. Banyak warga kebanjiran. Disamping merupakan musibah, musim
banjir juga membawa berkah tersendiri. Terutama bagi yang hobbi memancing. Pada
waktu banjir, biasanya banyak ikan.
Pemerintah Daerah Propinsi Riau dan
Kota Pekanbaru, terus berupaya mengatasi banjir dengan membangun turap.
Dibeberapa tempat sudah kelihatan hasilnya. Tebing sungai kelihatan lebih rapi
dan bersih. Apabila sepanjang sungai nanti telah dibangun turap dan jalan,
Sungai Sail dapat menjadi ikon kota Pekanbaru. Bisa dijadikan tempat rekreasi
keluarga yang lumayan. Apalagi bila masyarakatnya dapat menjaga kebersihan.
Sungai bukan tempat membuang sampah. Mudah-mudahan…
Pekanbaru, 22 April 2010.
No comments:
Post a Comment