Untuk mengisi aktivitas hari itu, kami melakukan perjalanan
sehari dari Pekanbaru ke Tandun pergi pulang menggunakan sepeda motor.
Pekanbaru adalah ibu kota Propinsi Riau. Sedangkan Tandun adalah sebuah kota Kecamatan
di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.
Dari rumah di kawasan Rejosari, kami menuju Jl. Garuda Sakti
Pekanbaru. Jalan yang dilalui adalah Jl. Bambu Kuning, Jl. Hang Tuah, Jl. Hang
Jebat, Jl. Diponegoro, Jl. Gajah Mada dan Jl. Tuanku Tambusai, terus menuju
Terminal AKAP Bandaraya Payung Sekaki. Sekitar 12 km perjalanan, sampai di prapatan/perempatan
Tugu Songket. Terus menuju arah barat, melewati Terminal AKAP sampai di
Jl.Garuda Sakti.
Diliputi udara segar dipagi hari, kami melanjutkan perjalanan.
5 km berikutnya, sampai di pertigaan Jl. Garuda Sakti. Sambil terus
memperhatikan rambu-rambu dan melihat angka spido meter, tidak lama kemudian
kami sampai di pertigaan Sungai Pinang. Jaraknya sekitar 15 km dari pertigaan
Jl. Garuda Sakti. Kami mengambil jalan lurus. Arah ke kiri adalah jalan menuju
Desa Sungai Pinang. Sekitar 2 km kemudian, kami sampai di desa Pasar Minggu. 6
km berikutnya tiba di desa Pantai Cermin 6. Sari Galuh 4 km.
11 km dari desa Sari Galuh, ada pertigaan. Kekiri munuju
Bangkinang (ibu kota Kabupaten Kampar). Kami mengambil jalan ke kanan menuju
Petapahan. 10 km kemudian tiba di pertigaan lagi. Ke kanan jalan menuju Dumai.
Sesuai rambu-rambu, kami mengambil jalan ke kiri.
Setelah melewati ruko-ruko dan pemukiman dipangkal Jl.garuda
Sakti sampai dengan pertigaan menuju Dumai tersebut, jalanan terasa sepi. Tidak ada kendaraan
besar melintas. Hanya sesekali berpapasan dengan mobil dan motor. Dari pertigaan
ini sudah terasa lalu lintas semakin ramai. Banyak kendaraan besar melintas.
Sesekali berpapasan dengan bis umum.
Sekitar 17 kemudian, kami tiba di desa Suka Ramai. Desa
berikutnya adalah Kasikan yang berjarak 18 km dari Suka Ramai. 17 km dari Kasikan ada pertigaan, ke kiri
menuju Rantau Berangin dan ke kanan menuju Tandun. Dari pertigaan ini, Tandun
berjarak sekitar 5 km. Menjelang masuknya waktu shalat zuhur kami tiba di
Tandun. Kami istirahat di sebuah masjid besar. Setelah menunaikan shalat zuhur,
kami mengelilingi pasar Tandun. Pasar terlihat sepi. Mungkin karena bukan hari
pasar. Kami makan siang disebuh rumah makan yang terletak tidak jauh dari
masjid.
Tandun terletak di perlintasan jalan raya dari Propinsi Riau
menuju Propinsi Sumatera Utara. Dengan kondisi ini, lalu lintas selalu ramai.
Disamping kendaraan pribadi, juga banyak terlihat angkutan umum bis dan L300
(travel).
Sesuai dengan rencana, kami pulang melalui jalan poros utama
yaitu jalan raya lintas Propinsi. Desa-desa yang kami lewati antara lain Puo,
Aliantan, Kabun, dan Giti. Desa-desa ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Rokan
Hulu. Selanjtnya desa Telangkah Kecil, Silam dan Rantau Berangin di Kabupaten
Kampar. Di Rantau Berangin ini ada pertigaan. Jika dari Pekanbaru, arah ke kiri
adalah jalan menuju Propinsi Sumatera Barat. Sedangkan ke kanan menuju Propinsi
Sumatera Utara.
Melewati Rantau Berangin, terdapat lagi beberapa pemukiman
yaitu Kuok, Bangkinang, Air Tiris, Rumbio, Kampar dan Danau Bengkuang. Danau
Bengkuang terletak sekitar 30 km dari Pekanbaru. Pemukiman-pemukiman ini
terlihat sudah saling bersambung.
Setelah melakukan perjalanan ke Tandun pergi pulang,
menjelang masuknya waktu shalat magrib, kami tiba kembali di rumah. Perjalanan
sehari dengan menempuh jarak sekitar 240 km menggunakan sepeda motor Honda
Supra Fit tahun 2004. Wisata irit dan memiliki arti tersendiri.
Pekanbaru, Mei 2014.
No comments:
Post a Comment