Walaupun namanya danau, tetapi tempat ini bukanlah sebuah danau. Tetapi merupakan pemukiman ditepi Sungai Kampar. Terletak di Kabupaten Kampar Propinsi Riau dan berada dilintasan jalan lintas dari Pekanbaru menuju Sumatera barat atau Sumatera Utara. Jaraknya lebih kurang 30 km dari Pekanbaru.
Pada tahun 1960 an, tempat in cukup ramai. Karena setiap kendaraan yang akan menuju ke Sumatera barat, berhenti disini menunggu giliran untuk menyeberang dengan menggunakan rakit. Tidak jarang, terjadi antrian kendaraan dan penumpang. Apalagi ketika air sungai meninggi dan deras. Saya pernah menunggu selama seharian karena bis tidak dapat menyeberang. Kondisi seperti itu, mendorong tumbuhnya banyak rumah makan.
Ketika jembatan yang menyeberangi Sungai Kampar selesai dibangun sekitar tahun 1970an, pemukiman ini menjadi sepi. Tidak ada lagi kendaraan yang berhenti. Namun, seiring dengan perkembangan kota Pekanbaru sebagai ibu kota Propinsi Riau, tempat inipun ikut mengalami perkembangan. Sekarang sudah cukup ramai. Apalagi pada hari pasar dan hari libur.
Danau Bengkuang, dapat menjadi objek wisata alternative. Terutama bagi yang menyenangi suasana alami. Bila anda ingin menikmati suasana alami itu, dapat dilakukan dengan menelusuri sungai Kampar. Setelah sampai di Danau Bengkuang, anda terus saja menuju kea rah sungai. Kearah kanan, kita akan dibawa melalui jalan menelusuri sungai Kampar. Jalan in cukup bagus, tidak macet dan dapat sampai ke Rantau Berangin. Sebelum melalaui jalan ini, sebaiknya BBM mobil atau motor terisi cukup. Belum ada SPBU.
Bila ingin menikmati pinggir sungai sambil makan bersama keluarga, dapat memilih tempat dibawah pepohonan pinggir sungai. Tentunya dengan membawa bekal makanan/minuman dan tikar. Sungai juga dapat dijadikan tempat memancing. Sebuah rekreasi yang cukup nyaman. Tidak begitu jauh dari kota.
Oleh-oleh yang cukup dikenal disini adalah “lopek bugi” ( lepat bugis ). Sejenis makanan terbuat dari tepung beras pulut/ketan, berinti kelapa, dibungkus daun. Ada beberapa warung yang menjual makanan ini. Diwarung-warung tersebut, dapat juga ditemukan cemilan tradisional lainnya.
Pekanbaru, 29 Nopember 2010
No comments:
Post a Comment