Diera 1960 an dan awal 1970 an, hubungan dari Pekanbaru ke Medan Sumatera Utara hanya ada satu jalur, yaitu melalui Bukit Tinggi Sumatera Barat. Waktu itu, sangat familiar sebutan ‘supir medan’. dan ‘supir satu’. Supir medan dikenal kehebatannya dilintasan yang bertikungan dan sempit.
Perjalanan dari Pekanbaru ke Medan, ditempuh lebih dari 20 jam. Karenanya, bis jurusan ini selalu mempunyai dua orang pengemudi. Supir satu adalah pengemudi yang lebih senior. Umurnya lebih tua, lebih berpengalaman. Cara mengemudinyapun lebih baik .
Seiring dengan dibangunnya jalan lintas timur Sumatera, jarak tempuh dari Pekanbaru ke Medan semakin dekat. Waktu tempuhnyapun semakin singkat, sekitar 10 – 12 jam. Sebutan ‘supir satu’ mulai hilang. Begitu juga dengan semakin banyaknya jalur transportasi darat, sebutan ‘supir medan’, sudah jarang terdengar.
Sebenarnya, ‘supir satu’ tidak hanya diperuntukkan bagi pengemudi bis. Ungkapan ini kadang dikaitkan juga dengan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kendaraan. Misalnya, dalam suatu kegiatan, ada beberapa orang yang layak untuk memimpin, maka yang paling senior, disebut juga dengan ‘supir satu’.Begitu juga dengan ‘supir medan’, tidak hanya digunakan untuk pengemudi bis. Pengemudi kendaraan lain juga dapat disebut supir medan.
Pekanbaru, 2 Desember 2010
No comments:
Post a Comment