“Murah ya Tuk”. Itulah kata-kata yang diucapkan cucu saya
ketika kami membeli tiket Kereta Api Ekonomi di Bandung. Hari itu saya ingin
membawa cucu yang lagi libur jalan-jalan naik KA Ekonomi. Pada awalnya, cucu
saya tidak percaya, bahwa dari Bandung ke Padalarang tiketnya hanya Rp.1000.-
Sekitar pukul 09.00 WIB K. A. Ekonomi dari Cicalengka masuk
ke stasiun Kiara Condong. Kami naik dan beruntung masih dapat tempat duduk.
Tidak lama kemudian KA berangkat. Penumpang lumayan ramai. Banyak yang berdiri.
Dari Kiara Condong ke Padalarang K.A menyinggahi stasiun Cikudapateuh, Bandung,
Ciroyom, Andir, Cimindi, Cimahi, Gado Bangkong. Stasiun Cikudapateuh, Andir,
Cimindi dan Gado Bangkong, merupakan stasiun kecil yang hanya disinggahi K.A
Ekonomi. Stasiun Kiara Condong, juga hanya disinggahi KA. Ekonomi walalupun
stasiun ini cukup besar. Disetiap stasiun itu, KA berhenti untuk menurunkan dan
menaikkan penumpang. Penumpang yang relatif ramai turun dan naik dari stasiun
Bandung.
Disamping ramainya penumpang, K.A Ekonomi ini juga ramai oleh
pedagang asongan dan pengamen. Berbagai macam dagangan dijual dengan harga
lumayan murah. Yang menarik perhatian cucu saya adalah harga salak. Pada
awalnya, ditawarkan dengan harga Rp. 2.000/sepuluh buah. Kemudian, harganya turun
menjadi 15 buah/Rp 2.000. Turun dan turun lagi, akhirnya menjadi Rp. 1.000
/sepuluh buah. Jajanan di sini memang dijual dengan harga Rp. 1.000 an. Bahkan
buah jeruk dihargai Rp.500 perbuah.
Jumlah pengamen juga cukup banyak. Ada yang berkelompok, ada
pula perorangan. Mereka berjalan dari gerbong ke gerbong.
Sekitar pukul 10.05 kami tiba distasiun Padalarang. Sebuah perjalanan singkat . Ternyata, bila kita mau menikmati keadaan apa adanya, selalu saja ada pengalaman menarik. Nyaman dan tidak nyaman itu relatif. Tergantung bagaimana cara mensikapinya
No comments:
Post a Comment