Setiap jemaah haji reguler, selalu mendapatkan sebuah koper
besar, sebuah tas jinjing dan sebuah tas kecil. Koper dan tas ini sajalah yang
boleh dibawa jemaah haji ke Tanah Suci. Begitu juga ketika pulang, koper dan
tas inilah yang boleh dibawa.
Agar koper dan tas ini dapat dimanfaatkan secara maksimal dan
tidak menimbulkan masalah, perlu juga dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
Salah satu masalah yang berhubungan dengan koper adalah
ketika mencarinya setelah tiba di Tanah Suci. Kesulitan pertama, terjadi di
Bandara. Setiap jemaah haji harus menemukan kopernya untuk diperlihatkan isinya
kepada petugas. Kadang, petugas bandara disana, tidak membuka koper. Namun,
kita tetap saja harus mencari dan membawa koper tersebut. Kemudian, kita harus
juga menemukan koper itu setelah tiba di hotel/maktab.
Semua koper itu sama warna dan bentuknya. Agar lebih mudah
menemukannya, ada baiknya diberi tanda-tanda khusus. Pemberian pita berwarna,
sepertinya belum cukup. Berilah tanda-tanda yang tidak lazim. Misalnya, bola tenis
yang dibelah dua dan di jahitkan ke koper. Bisa juga benda-benda lainnya yang
mudah terlihat dari kejauhan (renda, cat, bantal kecil dan lain-lain). Perlu
diperhatikan, jahitan ke koper harus benar-benar kuat.
Sewaktu berangkat, usahakan koper tidak penuh terisi.
Sehingga ada ruang untuk oleh-oleh nanti. Memberi jaring pada koper akan
bermanfaat. Disamping untuk menjaga agar koper tidak mudah terbuka, juga dapat
membantu untuk memaksimalkan isi koper ketika pulang. Jika harus menyelipkan
barang diluar koper, selipkanlah barang-barang yang tidak mudah rusak dan tidak
terlalu berharga (kurang penting).
Oleh-oleh yang paling berharga dari Tanah Suci adalah air
zam-zam. Air zam-zam tidak dibenarkan disimpan didalam koper. Untuk itu,
maksimalkanlah tas tentengan. Botol-botol kecil kemasan jus yang telah kita
minum isinya, dicuci bersih dan ganti isinya dengan air zam-zam. Botol-botol
ini boleh dibawa dengan tas tentengan. Tas kecil tempat paspor, juga dapat
dimanfaatkan untuk membawa 3 atau 4 botol kecil air zam-zam.
Disamping koper dan tas yang disediakan pengelola haji, ada
baiknya membawa ransel. Ransel ini sangat berguna ketika melakukan perjalanan
ke Arafah, Musdalifah dan Mina. Begitu juga ketika mengikuti ziarah. Simpan
ransel didalam koper. Petugas di bandara tidak mengizinkan kita membawa tentengan
selain tas resmi.
Melakukan perjalanan haji memang perlu persiapan ekstra.
Dengan persiapan yang baik, kita dapat melaksanakan ibadah dengan lebih sempurna.
Insyaallah...
No comments:
Post a Comment