Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam dari Pekanbaru,
Propinsi Riau, tibalah kami di desa Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Jalan yang
dilalui adalah jalan lintas menuju perbatasan Riau dengan Propinsi Sumatera
Utara. Kondisi jalan yang kurang baik dibeberapa tempat, membuat perjalanan
sedikit mengalami kelambatan.
Suasana transaksi jual beli di pasar Tandun terlihat tidak
begitu ramai. Mungkin karena hari sudah siang (sekitar jam 12.00 WIB). Namun,
penjual masih terlihat cukup banyak.
Lokasi pasar dipinggir jalan raya. Tidak terlalu luas, sekitar setengah
hekta are. Pada umumnya, barang-barang yang dijual merupakan kebutuhan
sehari-hari.
Berkeliling di pasar tradisional sambil melihat-lihat
barang-barang untuk dibeli, dapat dijadikan wisata alternatif. Ada suasana
tersendiri yang tidak kita dapatkan di kota. Banyak pedagang menggelar
dagangannya di tanah dengan alas selembar plastik. Dagangan berupa komoditi
lokal seperti terung, terung asam, kincung, pisang muda, jeruk nipis dan
lain-lain ditumpuk-tumpuk (onggok) dan dijual per onggok. Ada pula yang dijual
per ikat seperti sayuran dan daun sirih. Nenas, jantung pisang dan labu dijual
per buah. Harganya relatif lebih murah.
Dari cara berbicaranya, kami memperkirakan bahwa para pedagang
sebagiannya bukan penduduk lokal.Tandun merupakan ibukota Kecamatan Tandun. Termasuk dalam wilayah Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.
No comments:
Post a Comment