Ketika memasuki jalan utama setelah meninggalkan sinkhole, kami berusa mencari kedai dan tempat shalat. Ternyata kondisi di jalan raya ini sedikit berbeda dengan perjalanan ke Nizwa. Jika SPBU di jalan ke Nizwa selalu dilengkapi mushalla dan kedai kopi, maka SPBU yang kami singgahi disini tidak memiliki fasilitas tersebut. Kami putuskan untuk menuju Sur. Sebuah ibukota propinsi. Dari Muscat jaraknya sekitar 200 km. Jalan raya yang bagus dan lalu lintas sangat lancar membuat kami "tergoda" untuk menelusuri jalan ini. Apalagi pemandangan dikiri dan kanan sangat menarik. Dikanan jalan terlihat pegunungan batu. Dikiri jalan terlihat laut lepas.
Menjelang memasuki kota Sur, terlihat ada pelabuhan. Ada tulisan OLNG. Mungkin maksudnya LNG nya Oman. Kota Sur terletak dipinggir laut. Ada fasilias umum bagi masyarakat untuk menikmati pemandangan laut berupa pelataran yang dilengkapi banyak bangku panjang menghadap ke laut.. Ada juga saung. Banyak hotel.
Setelah melaksanakan shalat disebuah masjid, kami bermaksud mencari restoran Oman. Ingin menikmati nasi bariani atau nasi mandi. Kami mengalami sedikit kesulitan. Apakah karena hari Jum'at sehingga banyak rumah makan tutup atau belum buka. Mungkin juga karena kami berada pada posisi yang kurang tepat. Beberapa kali mencoba, akhirnya kami dapatkan juga.
Berbekal nasi bariani, cai (karaktea) beserta bahan bakar-bakaran berupa sotong, sosis dan jagung, termasuk alat pembakarnya, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai. Tentu saja aktivitasnya piknik ala Oman.
No comments:
Post a Comment