Malam itu, saya berdua dengan anak laki-laki sedang
dalam perjalanan dari Jakarta menuju Pekanbaru. Kami menggunakan mobil sedan
mitsubishi galant 1984. Jalanan di
daerah Jambi terlihat sepi. Kiri-kanan jalan masih banyak hutan. Namun, karena
sudah beberapa kali melewati jalan ini, kami tidak terlalu khawatir. Jambi
tidak termasuk daerah rawan. Kesulitannya hanya, rambu-rambu tidak banyak.
(waktu itu)
Ketika didepan terlihat sebuah truk, kami putuskan
untuk mengikutinya. Truk ini semakin menambah kecapatannya, kami ikuti terus.
Semakin laju. Tiba didepan sebuah pos polisi, truk berhenti. Kami berhenti
juga. Pengemudinya turun dan menghampiri sambil menanyakan tujuan kami.
Ternyata, dia merasa khawatir, mengira
kami mempunyai maksud tidak baik, sedangkan dia sendirian. Karenanya, dia
memacu kendaraan dan berhenti di depan pos pilisi.
Setelah mengetahui tujuan kami yang sebenarnya, dia
tertawa. Dijelaskannya, kami sudah salah jalan dan harus
memutar kembali sekitar 8 km. Gara-gara mengikuti truk ditengah malam tanpa memperhatikan rambu-rambu, kami
tersesat di Jambi.
Sejak saat itu, kami tidak mau lagi mengekori kendaraan lain. Selalu berusaha memperhatikan rambu-rambu lalu lintas, Jika masih ragu, lebih baik bertanya. Kami selalu memilih petugas untuk menanyakan sesuatu.
No comments:
Post a Comment